LIHM.OR.ID - Tiap anak berhak memperoleh kebahagiaan serta kasih sayang dari keluarganya semenjak lahir. Tetapi, sangat disayangkan banyak anak yang berkembang dengan orang tua yang agresif, destruktif sampai sanggup meracuni psikis serta metode berpikir anak. Orang tua yang semacam itu di dalam bahasa psikologis diucap toxic parents.
Toxic parents didefinisikan selaku orang tua yang salah dalam mengurus anak, orang tua yang agresif terhadap anak, tidak berusia serta keterbelakangan mental dalam membesarkan anak.
Toxic parents tidak membagikan nilai positif, rasa nyaman, cinta serta kasih sayang kepada anaknya, sehingga anak tersebut tidak bisa berkembang dalam keluarga yang hangat. Toxic parents kerapkali diucap“ playing victim”, sebab seolah- olah mereka yang sangat terbaik di dalam keluarga ataupun sangat senang di keluarganya.
Tiap- tiap orang tua memiliki pola asuh tertentu supaya si anak bisa berkembang serta tumbuh dengan baik. Tetapi tanpa disadari sebagian pola asuh bisa menjurus ke pola asuh toxic parents. Pola asuh yang semacam ini wajib dihindari sebab bisa berakibat negatif terhadap psikologis serta mental anak. Tidak hanya pola asuh, toxic parents pula senantiasa menekankan hukuman raga pada anaknya bila melaksanakan sesuatu kesalahan. Terdapat pula orang tua yang menghancurkan mental anaknya dengan perkataan agresif yang lama- lama menewaskan semangat anak. Perihal tersebut lebih beresiko sebab tidak nampak tetapi menyakitkan.
Apabila anak tidak menjajaki peraturan serta keyakinan orang tua, toxic parents umumnya hendak membagikan hukuman ataupun apalagi kurangi rasa cinta serta kasih sayang kepada si anak serta tidak hirau seburuk apa juga posisi anak tersebut. Pada kesimpulannya, anak tersebut terpaksa menjajaki peraturannya sebab si anak tidak mau jadi pengkhianat keluarga sebab tidak patuh. Perihal tersebut yang membuat anak sangat tertekan serta pengaruhi aspek psikologis serta kesehatan mental anak.
Kesehatan mental kerapkali jadi permasalahan utama di golongan anak anak muda. Banyak permasalahan terpaut tekanan pikiran, tekanan mental serta kendala bipolar jadi lebih universal di golongan anak muda. Apalagi, banyak anak anak muda hingga bunuh diri sebab orang tua tidak ketahui kalau anaknya hadapi kendala mental. Oleh sebab itu, berarti sekali untuk orang tua buat mengidentifikasi permasalahan psikologis anak semenjak dini.
Orang tua wajib paham faktor- faktor yang pengaruhi mental anak semacam pembelajaran, area, atensi orang tua, metode berbicara serta metode berikan kasih sayang terhadap anak. Bila dari kecil anak tersebut telah dibiarkan memiliki kendala mental, hingga di fase anak muda mereka hendak mempunyai kendala mental serta jangan hingga anak tersebut mempunyai trauma keluarga. Permasalahan keluarga membuat anak jadi tertutup terhadap siapa juga, apalagi dengan orang tua sendiri.
Bagi Dokter. Ajeng Indri H, S. Psi, Meter. Psi selaku psikolog anak serta anak muda di Rumah sakit Hermina Galaxy, toxic parent umumnya timbul selaku siklus yang kesekian. Orang tua yang melaksanakan sikap toxic terhadap anaknya, bisa jadi sesungguhnya sempat jadi korban toxic parents di masa lalunya. Pengalaman tersebut pada kesimpulannya menumpuk serta metode berpikir mereka, sehingga secara tidak sadar mereka meneruskannya di masa depan
Ada pula Kerutinan toxic parents yang kerap dicoba pada anak, antara lain:
1. Mempunyai ekspektasi kelewatan terhadap anak Kala anak mempunyai impian serta harapan, terkadang orang tua menghancurkannya dengan harapan yang kelewatan. Misalnya, bila seseorang anak mau jadi seseorang guru, bapak serta ibunya membagikan komentar- komentar negatif. Mereka tidak menunjang kemauan anaknya serta malah membimbing anaknya cocok dengan kemauan orang tua. Perihal ini membuat anak merasa tekanan pikiran serta tertekan.
2. Senantiasa menyalahkan anak Jangan senantiasa menyalahkan anak sebab perihal ini hendak menimbulkan anak kurang yakin diri serta hendak bimbang buat mengutarakan pendapatnya dikala berusia nanti.
3. Mengumbar keburukan anak Semacam halnya manusia, kanak- kanak mempunyai perasaan yang butuh dilindungi. Jagalah harga dirinya di depan banyak orang, jangan gampang menyerah cuma sebab memandang anak lain lebih sanggup dari anakmu sendiri. Membicarakan hal- hal kurang baik kepada anak, terlebih mencermatinya langsung, tentu hendak lumayan melukai hatinya sampai melukai keyakinan dirinya pula.
4. Mempunyai watak egois serta kurang empati Selaku orang tua, senantiasa mengutamakan diri sendiri tanpa mengenali apa kebutuhan serta perasaan anak. Orang tua dengan kriteria ini umumnya mengukur seluruh suatu cocok dengan metode yang mau mereka kendalikan. Atur seluruh aktivitas anak dari A hingga Z cocok kemauan tanpa bertanya ataupun memohon anak berkompromi. Pasti saja, ini merupakan aksi yang salah, sebab orang tua semacam itu tanpa sadar sudah mengacaukan hati serta psikologi anak.
Toxic parents mempunyai akibat negatif yang sangat mempengaruhi pada kesehatan mental anak serta berkembang kembang anak. Tidak hanya mempunyai rasa kurang yakin diri, anak tersebut pula kerap menyalahkan dirinya sendiri. Sikap tersebut hendak terbawa sampai dia berusia apalagi hingga dia mempunyai anak.
Secara universal, akibat negatif anak terhadap toxic parents merupakan mereka berkembang jadi individu yang mempunyai citra diri yang kurang baik, merasa tidak berharga, merasa kesepian tanpa sahabat, senantiasa mempunyai rasa bersalah, stress, gampang marah serta kendala mental yang lain.
Ada pula perihal yang orang tua dapat jalani buat menjauhi terbentuknya toxic parents serta menghasilkan komunikasi yang berkesan, antara lain:
1. Anggap anak selaku teman Bagikan atensi serta kasih sayang dikala ia menggambarkan kisahnya, tanggapi selaku teman, bukan selaku orang tua yang mengurusi kehidupan anaknya.
2. Puji keberhasilan kecil yang sudah dicoba anak Perihal ini membuat anak merasa dihargai serta bisa membanggakan keluarganya, pula bisa tingkatkan rasa yakin dirinya.
3. Pastikan pada anak jika kita dapat diandalkan Tidak cuma dengan perkata pastinya, namun wajib diwujudkan dalam perbuatan. Marilah kita jadi orang tua yang bisa dipercaya serta senantiasa terdapat buat kanak- kanak kala mereka memerlukan tutorial, dorongan ataupun cuma pujian.
4. Berikan ungkapan dengan perbuatan Terkadang komunikasi tidak terjalin lewat perkata, tetapi bukan berarti tidak terdapat komunikasi. Cinta bisa diekspresikan dengan memegang, memeluk, membelai, memandang dengan penuh kasih ataupun berciuman. Perihal ini membolehkan anak merasa dicintai serta dicermati.
Oleh sebab itu, marilah kita belajar buat membagikan yang terbaik untuk anak serta terus berupaya buat senantiasa terdapat di sisinya. Ayo kita amati kalau tiap anak itu istimewa dengan keunikan yang mereka miliki di dalam dirinya tiap- tiap dan menyayangi anak tanpa ketentuan sebab hakikatnya tuhan tidak sempat menghasilkan produk yang kandas.
0 Comments