LIHM.OR.ID - Lusa saya sedang diskusi seseorang yang sedang baru di jabat dengan titelnya masih dalam proses level menengah,saya akan menggunakan logika saja bukan tentang keilmuan dan menghujat siapapun , saya akan berbicara sesuai topik dan sesuai materi
Tentang Praktisi dan Terapis,apa bedanya terapis dan praktisi ?
Terapis bisa di katakan indentik kerja , mencari nafkah , kerja secara global , mencari keuntungan demi personal branding ,secara tidak langsung mindset ( Pola Pikir ) Uang Uang Uang , Aku Bisa 1 Hari bisa mendapatkan Klien Sekian dan sekian ,namun tidak bisa di pungkiri sebab akibat tidak melihat effek samping nya,resiko dan problem kedepannya , ini tidak di pungkirkan sebelum melangkah , tengok kanan tengok kiri , argumen yang sesuai topiknya , apalagi suka mencampuri urusan orang lain , Selalu membanding bandingkan sesama profesi
Jika tidak bisa di pungkiri, ini lah suatu saat akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, apa dia di ingin seorang terapis,akan terjadi suatu hal, dan apalagi teman sekitar kita akan timbul hati yang tidak nyaman , kenapa terjadi seperti itu , karena di dalam Microsmos ( hatinya ) ada yang perlu di benahi secara spiritual nya belum tuntas 100% , cenderung oknum seorang terapis itu masih dalam kondisi macrosmos nya ( Fisik,Tubuh,External, ) mendewakan titel , dan mendewakan ligelitas nya akan tetapi tidak memperhatikan Microsmos ( Hati )
Jika Hati Sakit Semua akan sakit semua di dalam Tubuhmu , mulai bicara,gaya hidup,pola pikir,perilaku ( Antitute ) sudah tidak beres, sejatinya seorang terapis adalah orang penolong,membantu orang yang ingin sehat dengan cara persuasif dan sugesti,soal jasa tidak perlu di tanyakan mereka ( Klien ) akan tau dengan sendirinya akan memikirkan seberapa untuk memberi jasa ( upah ) untuk jasa seorang terapis.
Jadi indentik oknum seorang terapis itu bekerja untuk demi keuntungan semata,apa bedanya praktisi ? Praktisi itu macem² ada praktisi digital ada praktiksi Terapis dll Orang sudah melakukan sebelumnya belum mendapatkan solusi hingga menemukan solusi tepat, dan sesuai standar nya,contoh , si A pernah mengalami sakit maag akut selama 5 tahun tidak sembuh-sembuh padahal berobat berbagai macam teknik berbagai macam jenis terapis tidak berkunjung sembuh dll
Kemudian beberapa bulan si A telah mendapatkan Solusi Sembuh dari Maag Akut selama 5 tahun , si A beruntung dan sehat bugar secara tuntas atas dasar mencari solusi dari teman teman dan di sekitar, karena Si A selalu meminta mendapat / shering mau menerima saran orang dll
Si A telah mendapatkan solusi sebab akibat maag akut 5 tidak berkunjung sembuh , lalu membantu temen - teman yang di alami di A cara sembuh dari maag akut secara tuntas, dan terbukti sembuh atas dasar pengalaman dari Si A ni yang di namakan Praktisi
Kalau seorang terapis belum tentu mengalami sakit ingin menjadi terapis karena tau dunia kesehatan itu tidak ada masa kadaluarsanya, pasti orang membutuhkan kesehatan dalam maupun luar , pola pikir seorang terapis itu kerja , tidak melihat resikonya , ya secara umum pasti juga ada surat izin praktek .
Kalau praktisi itu indentik menyadarkan dan membantu masyarakat, dan selalu memberi edukasi, secara otomatis akan di cari orang , dan mereka akan membutuhkan praktisi yang di alaminya secara 5 tahun , secara umum pun orang kalau sudah percaya dengan praktisi yang di alaminya gak sempat menanyakan ligelitas ya
Seorang praktisi pun juga gak gila Hormat
Gila ligelitas, gila jabatan , masyarakat seorang Instasi akan tau siapa mereka , bisa jadi instansi pemerintah akan membantu mereka agar di nangungi ligelitas secara sermi , penghargaan dari instansi
Cak Lubis Official
By www.Newjurnalis.com
0 Comments