LIHM - Stres adalah reaksi alami tubuh untuk mempertahankan diri dari tekanan secara psikis. Tubuh manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan merespon gangguan psikis ini. Tujuannya agar manusia tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya. Kondisi ini jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaancemas, takut dan tegang (Wijono, 2006).
Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang tepat. Akumulasi stres merupakan akibat dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan mengendalikan stresnya (Crampton, Hodge, & Mishra, 1995). Lebih lanjut, dikemukakan bahwa stress memiliki dampak yamg positif dan negatif.
Menurut Selye (1956 dalamWikaningtyas, 2007), terdapat dua jenis stress, yaitu eustress, stress yang mempunyai dampak positif bagi kehidupan seseorang, dan distress, stress yang dapat membawa dampak negative bagi seseorang. Salah satu dampak positif dari stres adalah meningkatnya motivasi seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dilain pihak, terdapat juga banyak dampak negatif dari stres, diantaranya adalah berbagai penyakit seperti hipertensi dan perdarahan ulkus, serta gejala psikopatologis seperti depresi dan anxiety. Selain itu, stress juga diasosiasikan sebagai penyebab naiknya angka kematian pada populasi umum (Roohafzah, dkk, 2007 dalam Wikaningtiyas , 2007).
Menurut survey yang dilakukan oleh Jones, Huxtable dan Price (dalam Wikangtyias, 2007) di Inggris, jumlah orang yang menderita stress naik dua kali lipat dari jumlah yang ada pada tahun 1990an, yaitu menjadi sekitar 500.000 orang. Semakin banyaknya orang yang mengalami stress khususnya stress kerja dapat diakibatkan oleh adanya kemajuan dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi dan teknologi.
Hal ini dikarenakan oleh adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, yang secara tidak langsung memberikan beban kerja atau menuntut lebih banyak kepada pekerja. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Jones, dkk (dalam Wikaningtyas, 2007) yang menunjukkan bahwa tingkat stress yang dialami oleh pekerja di bidang keuangan dua kali lipat lebih tinggi dari bidang pekerjaan lainnya. Banyak metode yang telah ditemukan untuk membantu mengatasi stress,baik dengan cara pengobatan medis maupun tradisional.
Pengobatan non farmakologi yang kini berkembang diantaranya adalah cara pengobatan dengan relaksasi, pijat refleksi, hipnotherapi dan lainlain. Jenuhnya masyarakat terhadap pengobatan medis yang syarat akan efek samping dari penggunaan obat yang dapat merusak hati dan ginjal jika digunakan dalam jangka panjang, masyarakat kini mulai melirik pada metode pengobatan non medis. Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif untuk mengatasi stres.
Memang ada beberapa metode yang selain hipnoterapi yang digunakan untuk mengatasi stres tapi kurang efektif dan butuh waktu yang lama untuk bisa merasakan perubahan yang signifikan. Kurang efektif karena metode yang lain tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain di level pikiran sadar. Padahal sumber stres pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah sadar (Zain, 2011 dalam Hendriyanto, 2011). Hasil penelitian Wendy Etzel Candena dengan judul “Hypnotherapy Tape Intervention Ameliorates Stres: A Randimized Control Study.” dimuat di dalam Intl. Journal of Clinical and Experimental Hypnosis, 61(2): 125–145, 2013.
Pertama sekali peneliti mencari responden dengan menggunakan iklan sebagai media yang ditempelkan di papan pengumuman, bulletin, perpustakaan dan tempat lainnya di sekitar Universitas Harvard London, dengan melibatkan dewan etik daerah sehingga terjaring 56 orang partisipan. Penelitian dilakukan dengan satu grup. Intervensi diberikan dalam bentuk file audio yang peserta dalam bentuk CD atau file MP3 yang tersedia untuk di-download melalui login khusus di situs Web studi. Rekaman dilakukan di sebuah studio suara profesional dengan teks dibaca oleh seorang profesional penyiar.
Panjang rekaman itu 23 menit. peserta diundang untuk mendengarkan rekaman setidaknya sekali sehari selama 14 hari, dengan syarat tidak menggunakan rekaman saat mengemudi atau selama lainnya kegiatan yang menuntut perhatian penuh. Selanjutnya, dilakukan langkah-langkah hipnoterapi, yaitu pre induksi, induksi, deep level test sampai partisipan merasa rileks. Hasilnya terbukti intervensi ini benar-benar efektif untuk menurunkan stress masing-masing partisipan dengan hasil dari 56 orang partisipan denga stress berat menggunakan Perceived Stress Scale (PSS; Cohen, Kamarck, & Mermelstein, 1983), setelah menjalani self hypnotherapy hamper 74,5 % stress teratasi (normal).
Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat di jurnal keperawatan tentang Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran Angkatan 2011 menunjukkan bahwa hipnoterapi memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat stress, sebelum dilakukan hipnoterapi yang menunjukkan stress normal (0%) tetapi setelah dilakukan hipnoterapi menunjukkan 53,3% menunjukkan stress normal dari 31 responden (Hendriyanto, 2011).
0 Comments