DALAM KEADAAN TRANCE KETIKA SHALAT



Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan-perkataan dan perbuatan - perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul Ihram dan disudahi dengan Salam disertai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Shalat adalah sarana seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Allah. Shalat mempunyai manfaat antara lain sebagai sarana untuk memohon pertolongan (Al Baqarah:45) wahana untuk mengingat Allah (Thaha : 14) dan mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar"(Al Ankabut:45)

Shalat merupakan penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Ia merupakan sebesarbesarnya tanda iman dan seagung-agungnya syiar agama. Shalat merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada hambanya. Ia merupakan ibadah yang membuktikan keislaman seseorang. Shalat adalah ibadah yang sangat mendekatkan hamba kepada Khaliqnya, Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi 

Artinya Sedekat-dekat hamba kepada Tuhannya ialah dikala hamba itu bersujud (didalam Shalat). Maka banyak-banyaklah berdo'a didalam sujud itu" Rasulullah SAW memodelkan pemanfaatan shalat untuk kesehatan lahir. Abu Hurairah saabat Nabi yang sedang sakit perut dianjurkan oleh Nabi SAW “ Berdirilah! 

Lantas tunaikan Shalat! Karena sesungguhnya di dalam ritual shalat terdapat kesembuhan”. Rasulullah juga mencontohkan menggunakan shalat untuk mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dan kenyamanan . Sahabat Hudzaifah dalam HR Abu Dawud mengatakan “Jika Nabi shallaLlahu Alaihi Wasallam merasa gundah karena sebuah perkara, maka beliau akan menunaikan shalat “Di kali lain Nabi berkata kepada Bilal menjelang shalat “Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat”

Shalat yang dicontohkan oleh Nabi mempunyai ciri tuma’ninah (tenang/relaks). Tumaninah ini diperoleh dengan mempelambat gerak dan hanya mengalihkan posisi tubuh ke gerakan berikutnya bila semua persendian telah kembali kepada tempatnya. (Abu Sangkan, 2004). Perhatian yang terfokus kepada gerakan saja dan membuat lama dalam sebuah gerakan shalat membuat diri menjadi relaks. 

Saat bacaan Quran dan Doa-do’a diujarkan, Bacaan Quran yang puitis dan doa-doa yang diulang-ulang menjadi ritmis .Kesemuanya membangkitkan efek yang menenangkan. Sebuah keniscayaan bila semakin seseorang memperlambat dan melamakan fokusnya pada ketenangan ini, maka ia semakin mudah pula masuk ke dalam keadaan trance ketika shalat.

0 Comments

Post a Comment