Hipnosis, Memori Palsu dan Rentannya Kepribadian Ganda
Dalam buku Hypnosis A Brief History karya Judith Pintar dan Steven Jay Lyn yang paling menarik adalah di bagian ke delapan tentang memori dan identitas, didalamnya dibahas tentang penggunaan hipnosis yang kontroversial dalam penanganan kasus kekerasan pada anak rentan waktu 1980-an sampai 1990-an.
Penggunaan hipnosis ditujukan untuk memperbaiki tekanan traumatis pada memori, namun terjadi implikasi terciptanya memori palsu dalam prosesnya.
Bahkan diwaktu yang sama juga terjadi kerentanan kepribadian ganda, ini menciptakan perdebatan antar para ahli, ada pertanyaan tentang kehadiran hipnosis dalam pengaturan klinis, tentang ingatan dan kepribadian, yang paling membuat hati saya gelisah adalah pertanyaan "apakah hipnosis menjadi "mesin malang" yang memproduksi ingatan palsu dan kepribadian ganda?".
Dalam bagian kedelapan buku ini dibahas juga resiko ingatan palsu yang dihasilkan oleh hipnosis, lebih tepatnya dalam penggunaan Age Regression.
Sederhananya dalam buku ini mengatakan hipnosis tidak menimbulkan hypermesia yakni fenomena ingatan yang diperkuat berkali lipat dari sebelumnya, yang kita kenal di pelatihan hipnosis kebanyakan.
Banyak yang berkesesuaian dengan teori yang dikemukakan pada kelas Psikoanalisis dan Hipnoterapi Kontemporer yang saya ikuti.
Buku ini salah satu yang wajib dibaca para praktisi, sehingga bisa lebih extra berhati-hati dalam melakukan hipnoterapi maupun bidang hipnosis lain seperti forensic hypnosis, apalagi sempat santer di dunia perhipnosisan Indonesia salah seorang praktisi yang mengaku melakukan forensic hypnosis kepada tersangka dan dengan bangganya menulis hal itu dengan foto berlatarbelakang kantor polisi, padahal dalam teori lama pun forensic hypnosis hanya boleh dilakukan untuk korban dan saksi, apalagi ketika membaca buku pada bab ini.
Tentu hal ini penyesatan yang berbahaya bagi penyelidikan kasus, ketidaktahuan dan/atau kesesatan inilah yang harus kita putuskan.
Saya pribadipun masih menjalankan hipnoterapi seperti biasa namun lebih hati-hati dan mulai beradaptasi dengan pendekatan teori baru ini, pembelajaran memang belum selesai, itulah yang membuat rasa penasaran tentang hal baru ini.
0 Comments